Kompleksitas Kerjasama ASEAN Dalam Pemberantasan dan Mitigasi Terorisme

Authors

  • Sestyo Ndaru Wicaksono Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29303/ijpss.v3i1.76

Keywords:

Terrorism, ASEAN, Neo-Institutionalism

Abstract

Ancaman terorisme yang marak berkembang, terutama pasca tragedi 9/11, membayangi stabilitas keamanan di Asia Tenggara. Terdapat gerakan-gerakan separatis di beberapa negara anggota ASEAN yang dikhawatirkan gerakan-gerakan ini melakukan tindakan radikal yang mampu menggoyahkan stabilitas keamanan regional. Masing-masing negara ASEAN telah berupaya untuk mengatasi gerakan tersebut. Sayangnya, terorisme merupakan kejahatan transnasional yang penanganannya sulit dilakukan oleh satu negara saja sehingga membutuhkan kerjasama regional dalam rangka membangun keamanan regional di kawasan Asia Tenggara. Artikel ini akan membahas peran ASEAN sebagai sebuah Institusi Internasional dalam menyatukan negara-negara Kawasan dalam menyelesaikan permasalahan terorisme. Ada tiga mekanisme yang akan menjadi pembahasan dalam tulisan ini yaitu ADMM, ADMM Plus dan ACCT. Dengan menggunakan pendekatan Neoinstitusionalis, artikel ini berusaha untuk melihat mengapa kerjasama penanganan terorisme di ASEAN tidak dapat berjalan secara baik dan terkesan jalan ditempat.  Artikel ini berargumen bahwa ASEAN jika dilihat dari perspektif Neoinstitusionalis jauh dari bentuk intitusi yang ideal karena belum tidak dapatnya ASEAN dalam memaksakan berjalannya mekanisme-mekanisme kerjasama penanganan terorisme yang telah ASEAN ciptakan.

References

Ad’ha Aljunied, S. M. (2012). Countering Terrorism in Maritime Southeast Asia: Soft and Hard Power Approaches. Journal of Asian and African Studies, 47(6), 652–665. https://doi.org/10.1177/0021909611427252
ASEAN. ASEAN CONVENTION ON COUNTER TERRORISM. , (2007).
Borelli, M. (2017). ASEAN Counter - terrorism Weaknesses. International Centre for Political Violence and Terrorism Research, 9(9), 14–20.
Capie, D. (2004). Between a hegemon and a hard place: The “war on terror” and Southeast Asian-US relations. Pacific Review, 17(2), 223–248. https://doi.org/10.1080/0951274042000219833
Duffield, J. S. (2011). International Security Institutions : Rules, Tools, Schools, or Fools ? In R. E. Goodin (Ed.), The Oxford Handbook of Political Science (pp. 632–652). Oxford University Press.
Emmers, R. (2003). ASEAN and the securitization of transnational crime in Southeast Asia. Pacific Review, 16(3), 419–438. https://doi.org/10.1080/0951274032000085653
Emmers, R. (2009). Comprehensive security and resilience in Southeast Asia: ASEAN’s approach to terrorism. Pacific Review, 22(2), 159–177. https://doi.org/10.1080/09512740902815300
Febrica, S. (2010). Securitizing Terrorism in Southeast Asia: Accounting for the Varying Responses of Singapore and Indonesia. Asian Survey, 50(3), 569–590. https://doi.org/10.1525/as.2010.50.3.569
Haacke, J. (2009). The ASEAN Regional Forum: from dialogue to practical security cooperation? Cambridge Review of International Affairs, 22(3), 427–449. https://doi.org/10.1080/09557570903104057
Hamilton-Hart, N. (2005). Terrorism in Southeast Asia: Expert analysis, myopia and fantasy. Pacific Review, 18(3), 303–325. https://doi.org/10.1080/09512740500188845
He, K. (2006). Does ASEAN Matter? International Relations Theories, Institutional Realism, and ASEAN. Asian Security, 2(3), 189–214. https://doi.org/10.1080/14799850600920460
Khoo, N. (2004). Constructing Southeast Asian security: the pitfalls of imagining a security community and the temptations of orthodoxy. Cambridge Review of International Affairs, 17(1), 137–153. https://doi.org/10.1080/0955757042000203696
Kuncoro, H. R. (2017). Non-interference hinders ASEAN fight against IS - Opinion - The Jakarta Post. Retrieved March 29, 2019, from https://www.thejakartapost.com/academia/2017/06/09/non-interference-hinders-asean-fight-against-is.html
Pitakdumrongkit, K., & Klaisringoen, N. (2019). Co-chairing Asia-Pacific defence diplomacy: the case ASEAN Defence Ministers’ Meeting Plus. Australian Journal of International Affairs, 73(1), 64–81. https://doi.org/10.1080/10357718.2019.1568387
RSIS. (2016). Roundtable on The Future of the ADMM/ADMM-Plus and Defence Diplomacy in the Asia Pacific.
Rüland, J. (2005). The nature of Southeast Asian security challenges. Security Dialogue, 36(4), 545–563. https://doi.org/10.1177/0967010605060453
Sharpe, S. (2003). An ASEAN way to security cooperation in Southeast Asia? Pacific Review, 16(2), 231–250. https://doi.org/10.1080/0951274032000069624
Singh, D. (2009). Responses to terrorism in Southeast Asia. Journal of Policing, Intelligence and Counter Terrorism, 4(1), 15–28. https://doi.org/10.1080/18335300.2009.9686921
Tan, S. S., & Ramakrishna, K. (2007). Interstate and Intrastate Dynamics in Southeast Asia’s War on Terror. SAIS Review, 24(1), 91–105. https://doi.org/10.1353/sais.2004.0022

Downloads

Published

2021-06-30